Minggu, 22 Mei 2016

MARAPI MAIMBAU (The Call of Marapi)



MARAPI MAIMBAU
(The Call of Marapi)



Dia adalah Marapi, bukan Merapi. Marapi merupakan salah satu gunung berapi aktif yang tegak menjaga tanah Andalas tepatnya di daerah yang meliputi  kabupaten Agam-Tanah Data, provinsi Sumatera Barat sedangkan Merapi adalah penjaganya tanah Jawa yang menjulang di Yogyakarta. Namun orang lebih mudah mengenal Marapi sebagai salah satu gunung yang terpancang di kota Bukittinggi, karena memang dari pusat kota Bukittinggi kita dapat mengagumi gunung ini dari kaki hingga puncaknya. Untuk mencapai gunung Marapi pun dari pusat kota Bukittinggi cukup menempuh waktu perjalanan sekitar 20 menit dengan kendaraan bermotor atau menaiki kendaraan umum (angkot).  Dari pusat kota Bukittinggi, tepatnya jika kita berdiri di seputaran Jam Gadang, kita tidak akan hentinya mengagumi  gagahnya Gunung Marapi dan Singgalang bergandengan menjaga kota Bukittinggi, tanah Minang. Sepanjang perjalanan dari kota Padang Panjang ke Bukittinggi kita tak akan hentinya mengarahkan pandangan ke Sang Marapi.

Menatap Marapi dari kejauhan, mengagumi betapa agungnya Sang Pencipta yang telah menancapkannya di bumi Minang ini, semakin kita menatapnya, akan dirasakanlah tarikan magnet pesona Marapi maimbau (memanggil), memanggil kita untuk mengenalnya lebih dekat, mengunjunginya, menapaki tanahnya, menaklukkannya, menjaganya, dan kembali lagi ke dekapannya. Entah apa yang namanya, seolah kita adalah orang yang dibuat jatuh cinta dan rindu untuk melihat dan menemuinya kembali. Sekali menatap puncak Marapi seolah menantang kita untuk menaklukkanya lalu jatuh cintalah, rasakan panggilan Marapi untuk kembali menemuinya.

Marapi menyambut siapa saja yang ingin mengunjunginya. Hampir setiap hari ada saja para pedaki yang datang mengunjunginya dan berusaha  menaklukkan puncaknya, dengan puncak tertinggi “Marpati”, 2176 mdpl. Melalui pendakian yang start dari Koto Baru, Marapi membuka tangannya dan menyambut siapa saja yang datang untuk menjajaki tanah dan hutannya. Rute pendakian dari Koto Baru ini merupakan rute yang sering dan ramai dilalui oleh para pendaki gunung sehingga jalur ini juga bisa menjadi permulaan bagi siapa saja yang baru mencoba pendakian gunung. Setiap minggunya Marapi menjadi tujuan pendakian berbagai pelajar, pecinta alam, siapa saja yang hendak menikmati liburannya dengan mendaki gunung atau hanya sekedar mendirikan tenda berkemah di pinggang gunung Marapi. Di musim liburan, apalagi saat menjelang tahun baru dan hari kemerdekaan RI, tenda para pendaki akan berjejeran disepanjang jalur pendakian Koto Baru ini,  mulai dari pintu masuk pendakian sampai cadas puncak gunung. 

Menapak di puncak Marapi, pertama kita menyapukan pandangan dari kiri ke kanan, terhamparlah lapangan pasir yang luas, seakan membuat kita untuk segera melemparkan bola dan berlarian mengiring bola bak pemain lapangan hijau, atau segera mengulur tali menaikkan layangan menikmati lenggak lenggok sang layangan di langit Marapi. Melemparkan pandangan ke arah matahari terbit, puncak tertingginya “Marpati” menarik langkah kita untuk tidak membuang waktu agar segera menapak di atas tanahnya. Menyeberangi lapangan pasir, kita pun berada di bibir kawahnya. Tampak kawah gunung yang lebar, curam, dan dalam; terdengar suara gemuruh dapur magma sang gunung yang terkadang mengepulkan asap belerang. Berdiri di puncak tertinggi Marpati, menikmati terbitnya matahari dari ufuk barat, menyapukan pandangan, tampak bentangan danau Singkarak dan gagahnya gunung Singgalang berdiri tegak, mengintip gunung Tandikek di balik Singgalang, memacu adrenalin untuk pula menguak kemisteriusan dibalik dua gunung tersebut. Terus melangkah menuruni puncak tertinggi Marpatinya, menantang  matahari, beberapa kawah dengan ukuran yang lebih kecil dari kawah besar sebelumnya tampak mengepulkan asap belerangnya pula. Satu-satu kita dapat menemukan edelweiss tumbuh, terus melandai berjalan menuju taman yang dipenuhi tumbuhan bunga abadi. Menyeruput kopi hangat di tengah hembusan angin gunung dan terpaan sinar matahari pagi melengkapi kedekatan kita dengan Marapi. 

Wajah Marapi yang cerah dan menarik hati, jauh di dalamnya menyimpan misteri yang seakan tidak untuk ditapaki sembarangan. Namun mendekatlah dan datanglah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar